Headlines

Remaja

Tokoh

Ukhty Sholihah

» » MELUKIS JIWA SANG BUAH HATI



Anak cerdas bagi kebanyakan orang tua merupakan harga mati, karena anak adalah harapan orang tua untuk mendapatkan kebanggaan. Disini kita akan membahas beberapa hal yang berhubungan dengan kecerdasan.
Serba-Serbi Kecerdasan
A.      Bagaimana Islam Memandang Kecerdasan
Pada hari ini kita telah dikenalkan dengan teori kecerdasan setidaknya 3 jenis kecerdasan, yaitu :
·         IQ (Intelectual Quotient / Kecerdasan Intelektual)
·         EQ (Emotional Quotient / Kecerdasan Emosional)
·         SQ (Spiritual Quotient / Kecerdasan Spiritual)
Thomas Amstrong mengutip perkataan Howard Gardner yang membagi kecerdasan paling tidak menjadi 8 kecerdasan :
1.      Kecerdasan Linguistik
2.      Kecerdasan Matematis Logis
3.      Kecerdasan Spasial
4.      Kecerdasan Kinestis – Jasmani
5.      Kecerdasan Musikal
6.      Kecerdasan Inter Personal
7.      Kecerdasan Intra Personal
8.      Kecerdasan Naturalis
Umat Islam dilarang untuk “membebek” dalam bersikap, segala keputusannya harus di dasarkan pada ilmu. Islam memandang tanggung jawab akal, hati dan indranya. Allah berfirman :
ولا تقف ما ليس لك به علم إن السمع والبصر والفؤاد كل أولئك كان عنه مسؤولا (الإسراء : 36)
B.      Siapa Yang Disebut Sebagai Orang Cerdas
Banyak manusia yang sepakat bahwa kecerdasan diukur dengan otaknya. Diantara kriteria yang umumnya orang tersebut tergolong cerdas antara lain :
1.      Punya daya ingat yang kuat.
2.      Prestasi menonjol.
3.      Depan belakang nama banyak gelar.
4.      Mampu mengatasi masalah yang pelik.
5.      Mampu menguasai teknologi.
6.      Kreatif.
7.      Lebih spesifik kepada anak yang punya IQ tinggi.
Salah seorang sahabat nabi dari anshar bertanya kepada Nabi SAW : “Ya Nabi Allah, siapa manusia yang paling pintar dan paling cerdas otaknya??” Rasul menjawab,”Orang yang paling banyak mengingat mati dan paling banyak bekal menghadapi mati.” (HR. Ibnu Majah). Jadi orang cerdas adalah orang yang tau prioritas.
C.      Hal-Hal Yang Perlu Dilakukan Orang Tua Terhadap Anaknya
1.      Mendo’akannya sebelum nikah.
2.      Berdo’a ketika hendak berjima’.
3.      Mendengarkan bacaan Al-Qur’an ketika masih dalam kandungan.
4.      Mendo’akannya ketika dalam kandungan.
5.      Memberi makan yang halal dan baik.
6.      Dzikir ketika bayi lahir.
7.      Menyayangi anak dll.
 
Ø  Pedoman Memilih Pendidikan Untuk Anak
1.      Mengajarkan rukun Islam dan rukun Iman.
2.      Mengajarkan Aqidah dan Tauhid serta syarat sahnya.
3.      Mengajarkan kitabullah dan hadits Nabi SAW.
4.      Mengajarkan fiqhul Islam
5.      Pendidiknya berakhlak mulia dan kuat imannya
6.      Tidak bercampur laki-laki dan perempuan.
7.      Tidak di ajarkan music dan kejahiliyahan.
8.      Sekolah jauh dari tempat maksiat.

D.     Mengapa Anak Menjadi Bodoh
a.      Makanannya tercampur barang haram.
b.      Perlakuan orang tua dan lingkugan yang buruk.
1.      Terlalu memanjakan anak.
2.      Over protektif dan khawatir.
3.      Celaan, makian dan hinaan.
4.      Hukuman fisik.
c.       Maksiat
1.      Televise dan music.
2.      Lingkungan dan teman buruk.
3.      Keluarga tidak harmonis.

E.      Mencetak Anak Cerdas
1.      Pernikahan yang di tentukan dengan diennya, keturunan, subur, masih gadis dan mengutamakan jauh dari kekerabatan.
2.      Pendidikan sebelum lahir.
a.      Do’a dan ibadah orang tua : do’a, dzikir, qiyamul lail dan baca AL-Qur’an.
b.      Makan halal dan bergizi.
c.       Suasana kondusif bagi janin.
Prinsip pendidikan anak : pembiasaan dan keteladanan Aqidah Shohihah.

«
Next
This is the most recent post.
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Leave a Reply